Senin, 16 April 2012

PERSEPHONE : Saat musim semi datang dan musim dingin berlalu

Inilah gambaran bagaimana orang-orang yang hidup di masa lampau menyikapi perubahan alam dan pergantian musim. Tanpa adanya metode canggih untuk mengukur pergantian musim, saat itu manusia hanya mengandalkan perkiraan berdasar tanda-tanda dari alam. Dari pengalaman kehidupan sehari-hari manusia mengamati alam, akhirnya muncullah kisah yang di bungkus dengan imajinasi dan rasa hormat mereka kepada alam. Dan inilah kisah yang berasal dari ribuan tahun yang lampau...

PERSEPHONE adalah anak gadis Demeter, dewi panen dan pertanian, yang cantik rupawan. Suatu hari ia sedang bermain bersama kawan-kawannya, peri-peri laut Okeanida di Lembah Nisa, saat sepasang mata mengamatinya dari celah-celah Bumi.

Sepasang mata itu milik Hades, penguasa Dunia bawah tanah yang terpaku memandang Persephone dan berniat memperistrinya. Tanpa sadar, sambil memetiki bunga narsis, Persephone semakin menjauh dari kerumunan teman-temannya.



Hades tak sanggup menahan dirinya lagi dan tiba-tiba dari dalam perut bumi melompat keluar kereta yang ditarik sepasang kuda hitam legam yang tak kenal mati dan dikendarai oleh Hades sendiri. Secepat kilat, ia menyambar Persephone dan membawanya ke dasar bumi yang gelap gulita.

Persephone berteriak memanggil ibunya, sebelum suaranya ditelan kegelapan Hades. Teriakannya terbawa deru angin hingga ke Olympus dan terdengar oleh Demeter yang langsung bangkit dan lari mencari putrinya. Tak henti-hentinya ia memanggil nama putrinya dan tanpa kenal lelah ia mengarungi daratan dan lautan ke tempat teriakan anaknya berasal.

Sampailah Demeter di Lembah Nisa yang hijau, tempat peri-peri laut Okeanida yang cantik bermain. Tapi tak satupun yang mengetahui siapa yang telah menculik Persephone. Betapa malangnya nasib sang dewi, sambil menangis ia kembali berlari mencari Persephone selama sembilan hari sembilan malam. Tapi tak ada tanda-tanda keberadaan putri tercintanya, walaupun ia sudah bertanya pada semua orang, bahkan ke peramal-peramal ulung. Semuanya hanya menggelengkan kepala.



Akhirnya di hari kesepuluh, ia bertemu Helios, sang dewa matahari yang dari singgasana emasnya tak pernah luput menyaksikan segala sesuatu yang terjadi di muka Bumi. Dari Helios, Demeter mengetahui anak gadisnya sekarang telah menjadi istri Hades, ratu kerajaan orang-orang mati, yang tidak akan pernah melihat cahaya matahari dan tinggal selamanya dalam kegelapan abadi.

Kesedihan Demeter membuat seluruh alam turut berduka. Angin selatan yang dingin datang berhembus merontokkan daun-daun pepeohonan, bunga-bunga menjadi layu dan rerumputan hijau mengering. Bumi menjadi padang tandus dan banyak manusia serta binatang mati kelaparan.

Zeus, raja para dewa, yang melihat semua ini, tidak tinggal diam. Ia tidak bisa mengubah Takdir, tapi ia memutuskan untuk mengembalikan Persephone ke atas Bumi untuk hidup bersama ibunya selama enam bulan, dan enam bulan berikutnya tinggal bersama Hades di Dunia bawah tanah.



Sejak itu, di saat musim semi dan musim panas tiba, seluruh alam menghijau dan semarak oleh mekarnya bunga-bunga. Alam bersuka ria menyambut kedatangan Persephone untuk menemani ibunya.

Sebaliknya bila Persephone harus kembali ke dunia bawah tanah, Bumi menjadi gersang, daun-daun berguguran dan cuaca yang hangat menjadi dingin dan kelabu. Musim gugur dan musim dingin datang mengiringi kesedihan Demeter. Demikianlah, peristiwa itu terus berulang sampai sekarang.

Prayudi~Greek mythology reteller
http://achilles79.multiply.com

1 komentar: