Minggu, 27 Mei 2012

Kisah seruling ganda (Aulos)


Athena sang dewi perang, seni dan kebijaksanaan ternyata menikmati seni musik, Dia menciptakan Aulos, seruling ganda. Dia suka memainkannya sendirian, tapi wajahnya akan merah padam ketika Hera dan Aprhodite memergokinya sedang memainkan aulos. Sewaktu memainkan alulos, pipi Athena akan menggelembung dan itu membuat Hera dan Aprhodite tertawa cekikikan melihatnya. Athena, bersama sama dengan Hera dan Aprhodite merupakan 3 dewi tercantik di Olimpus. Merasa diejek terus-menerus oleh Hera dan Aprhodite, Athena jengkel dan membuang aulos kebumi sambilmengutuknya. Kemudian dia melanjutkan hobi lamanya, membaca dan menenun.



Di bumi, aulos itu dipungut oleh Marsias, seekor Satyr (manusia setengah kambing, anak2 dewa Pan). kemudian Marsias memainkan aulos itu, dengan cepat dia menguasai seruling itu. Suara aulos yang indah membuat semua penghuni hutan terpana dan memuji Marsias. Marsias mulai merasa sombong, dia berkata kepandaiannya bermain alat musik tidak ada yang bisa menandinginya. Bahkan Marsias menghina Apollo, dewa musik tak bisa menandingi kehebatannya.


Apollo yang mendengarnya marah, dia turun dari Olimpus dan menantang Marsias bermain musik. Marisa menyetujuinya, para Muse (dewi2 kesenian dan musik) menjadi jurinya. Apollo dengan lira-nya tak dapat menandingi Marsias dengan aulos kebanggaannya. Apollo meminta tanding ulang, kali ini bermain alat musik dengan posisi badan yang dibalik. Apollo yang memakai lira dengan mudah memainkan lira. Bagaimana dengan Marsias? dalam posisi bias saja dia harus meniup aulos dengan sekuat tenaga, kini dalam posisi terbalik dengan cepat dia kehabisan nafas. Musiknya menjadi kacau tak beraturan. Apollo menang.


Marsias yang kalah memohon ampun kepada Apollo. Tetapi Apollo yang sudah terlanjur dipermalukan menghukum Marsias, dia digantung terbalik dan dikuliti. darahnya mengucur membanjiri tanah dan menjadi sungai. Sungai itu kini dinamakan sungai Marsias. Para Satyr , Dryad dan para Nymph berduka atas kematian Marsias dan kemudian mereka menguburkannya.

Reteller by: Wang'ZW

1 komentar: