Selasa, 20 Juli 2010
Siwa - Dewa pelebur, dewa pemusnah
Dewanagari: शिव
Ejaan Sanskerta: Śiva
Nama lain: Jagatpati, Nilakantha, Paramêśwara, Rudra, Trinetra
Golongan: Dewa
Kediaman: Gunung Kailasha
Senjata: Trisula
Pasangan: Dewi Parwati, Dewi Uma, Dewi Durga, Dewi Kali
Wahana: Lembu Nandini
Siwa (Sanskerta: शिव, ;Śiva) adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.
Umat Hindu, khususnya umat Hindu di India, meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:
* Bertangan empat, masing-masing membawa:
trisula, cemara, tasbih/genitri, kendi
* Bermata tiga (tri netra)
* Pada hiasan kepalanya terdapat ardha chandra (bulan sabit)
* Ikat pinggang dari kulit harimau
* Hiasan di leher dari ular kobra
* Kendaraannya lembu Nandini
Oleh umat Hindu Bali, Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia ke unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta. Dalam pengider Dewata Nawa Sanga (Nawa Dewata), Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Ia bersenjata padma dan mengendarai lembu Nandini. Aksara sucinya I dan Ya. Ia dipuja di Pura Besakih.
Dalam tradisi Indonesia lainnya, kadangkala Dewa Siwa disebut dengan nama Batara Guru.
Menurut cerita-cerita keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab suci umat Hindu, Dewa Siwa memiliki putra-putra yang lahir dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Beberapa putra Dewa Siwa tersebut yakni:
1. Dewa Kumara (Kartikeya)
2. Dewa Kala
3. Dewa Ganesa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar