Ciu Kong/Zhou Gong(adipati Zhou) adalah adik dari Ji Chang (Wen Wang) dan paman dari Ji Fa (Wu Wang) kaisar dinasti Zhou...setelah tua dia pensiun dari jabatannya karena eneg melihat kelakuan kaisar barunya. Di kampung halamannya dia membuka usaha meramal. Walaupun ongkos ramalannya terbilang cukup mahal, ramalannya sangat jitu. Apabila ramalannya meleset, dia akan mengganti 10 kali lipat dari biaya meramal. Suatu hari dia meramal ibu2 yang anaknya (lupa namanya) bakal mati kesamber gledek. Tidak bisa mencari jalan keluar ibu tadi tersesat hingga kesebuah rumah besar. Dia bertemu dengan Tao Hua Nii/Tho Hua Li. Tho Hua Li yang baik hati menolong si ibu agar putranya selamat dari mati kesamber gledek. Ternyata Ciu Kong punya buku yang bisa mengetahui masa depan seseorang, sedangkan Tho Hua Li punya buku kunci jawabannya. jadi bila Ciu Kong meramal ada orang bakal mati kesamber gledek, hanya Tho Hua Li yang bisa membantu orang itu menghindari mati kesamber gledek...
Ciu Kong yang dendam berencana menikahkan Tho Hua Li dengan putrinya (yang disamarkan menjadi cowok) dan memilih Bazi/Pekji yang buruk(Bazi adalah 8 angka kelahiran mencakup hari,bulan tahun, jam, dll. kemudian Bazi kedua mempelai dihitung untuk mendapatkan tanggal yang baik). Oleh Ciu Kong dipilihlah tanggal 18(Padahal menurut Bazi, tanggal 18 adalah tanggal sial, makanya pantang orang nikah ditanggal itu) dimana 5 setan, macan putih, dll keluar dan mengganggu pengantin wanita. Tho Hua Li dengan bantuan ibu & anak yang dia tolong menangkal hari buruk itu dengan serangkaian ritual (yang nantinya ritual ini wajib dipake pas orang tionghua nikahan) seperti melempar beras kuning, tuilian Hong Hong To Cu-Kilin To Cu, memayungi mempelai wanita dengan nampan bergambar patkwa, dll. Akhirnya anak Ciu Kong sendiri yang mati terbunuh oleh macan putih.
Ciu Kong yang bertambah dendam menemukan kelemahan Tho Hua Li, yaitu pohon persik dihalaman rumahnya. Tho Hua Li sebenarnya adalah penjelmaan pohon persik yang dianggap sebagai pusaka keluarganya itu. Ciu Kong kemudian melakukan ritual dan mengutuk Tho Hua Li. Sebelum mati, Tho Hua Li memberi wejangan ke ibu & anak yang dia tolong agar peti matinya ditabrakan ke pintu depan rumah ketika akan dimakamkan. Setelah peti mati ditabrakan ke pintu, Tho Hua Li bangkit lagi dan bertarung sengit lawan Ciu Kong
Untung kongco Hian Tian Siang Tee turun dan melerai mereka dan menjelaskan asal usul mereka...Ciu Kong berasal dari pedang milik kongco Hian Tian Siang Tee dan Tho Hua Li berasal dari sarung pedangnya. Setelah kongco Hian Tian Siang Tee mencapai kesempurnaan dalam meditasinya di gunung Butong?Wu Dang, pedang dan sarungnya yang menemaninya menerima hawa dewa dan berubah menjadi manusia. Mereka berdua dibawa ke istana Halimun. Oleh kaisar langit, pedang diberi nama KimTong/Jin Tong/jejaka emas dan sarung pedang menjadi Giok Li/Yu Nii/gadis giok. Tak lama setelahnya, Kim Tong turun kedunia menjelma sebagai Ciu Kong, Giok Li pun menyusulnya sebagai Tho Hua Li....
(sayangnya, dibuku yang aku baca halaman belakangnya sobek, jadi aku ga tau gimana endingnya tapi yang pasti mereka berdua kini dianggap sebagai HUa Kong Hua Po, dewa dewi kebahagiaan)
ini bukunya http://2.bp.blogspot.com/ -vjbjU-oZEWw/UHwcVzfHQ-I/ AAAAAAAAHE0/TULjot0NHFk/ s1600/ Gan+KH+-+To+Wha+Li.jpg
Ilustrated & Reteller by: Wang'ZW (Do not copy without my permission)
Ciu Kong yang dendam berencana menikahkan Tho Hua Li dengan putrinya (yang disamarkan menjadi cowok) dan memilih Bazi/Pekji yang buruk(Bazi adalah 8 angka kelahiran mencakup hari,bulan tahun, jam, dll. kemudian Bazi kedua mempelai dihitung untuk mendapatkan tanggal yang baik). Oleh Ciu Kong dipilihlah tanggal 18(Padahal menurut Bazi, tanggal 18 adalah tanggal sial, makanya pantang orang nikah ditanggal itu) dimana 5 setan, macan putih, dll keluar dan mengganggu pengantin wanita. Tho Hua Li dengan bantuan ibu & anak yang dia tolong menangkal hari buruk itu dengan serangkaian ritual (yang nantinya ritual ini wajib dipake pas orang tionghua nikahan) seperti melempar beras kuning, tuilian Hong Hong To Cu-Kilin To Cu, memayungi mempelai wanita dengan nampan bergambar patkwa, dll. Akhirnya anak Ciu Kong sendiri yang mati terbunuh oleh macan putih.
Ciu Kong yang bertambah dendam menemukan kelemahan Tho Hua Li, yaitu pohon persik dihalaman rumahnya. Tho Hua Li sebenarnya adalah penjelmaan pohon persik yang dianggap sebagai pusaka keluarganya itu. Ciu Kong kemudian melakukan ritual dan mengutuk Tho Hua Li. Sebelum mati, Tho Hua Li memberi wejangan ke ibu & anak yang dia tolong agar peti matinya ditabrakan ke pintu depan rumah ketika akan dimakamkan. Setelah peti mati ditabrakan ke pintu, Tho Hua Li bangkit lagi dan bertarung sengit lawan Ciu Kong
Untung kongco Hian Tian Siang Tee turun dan melerai mereka dan menjelaskan asal usul mereka...Ciu Kong berasal dari pedang milik kongco Hian Tian Siang Tee dan Tho Hua Li berasal dari sarung pedangnya. Setelah kongco Hian Tian Siang Tee mencapai kesempurnaan dalam meditasinya di gunung Butong?Wu Dang, pedang dan sarungnya yang menemaninya menerima hawa dewa dan berubah menjadi manusia. Mereka berdua dibawa ke istana Halimun. Oleh kaisar langit, pedang diberi nama KimTong/Jin Tong/jejaka emas dan sarung pedang menjadi Giok Li/Yu Nii/gadis giok. Tak lama setelahnya, Kim Tong turun kedunia menjelma sebagai Ciu Kong, Giok Li pun menyusulnya sebagai Tho Hua Li....
(sayangnya, dibuku yang aku baca halaman belakangnya sobek, jadi aku ga tau gimana endingnya tapi yang pasti mereka berdua kini dianggap sebagai HUa Kong Hua Po, dewa dewi kebahagiaan)
ini bukunya http://2.bp.blogspot.com/
Ilustrated & Reteller by: Wang'ZW (Do not copy without my permission)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar