Minggu, 15 Agustus 2010

Qi Xi Jie (Kisah Niu Lang Zhi Nu) - Chinese Valentine Day



Perayaan Qi Xi Jie dirayakan pada tanggal 7 bulan 7 penanggalan Lunar / Imlek. Pada tahun 2010 ini perayaan Qi Xi Jie jatuh pada hari ini, tanggal 16 Agustus 2010.Perayaan ini dilatar belakangi kisah Niu Lang (Qian Niu Xing/Bintang Penuntun Kerbau/Altair) dan Zhi Nu (Zhi Nu Xing / Bintang Gadis Penenun / Vega). Pada malam itu, apabila kalian sedang dibumi bagian utara, kalian akan melihat sebuah sungai langit yang terdiri dari ribuan bintang (Bima Sakti) melintasi langit malam dan membagi langit menjadi dua...Kalian juga akan melihat 2 buah bintang yang besar bercahaya kelap-kelip diantara sungai langit itu. kedua bintang itu adalah Altair(Qian Niu Xing) dari rasi Lyra dan Vega(Zhi Nu Xing) dari rasi Aquilla, seolah kedua bintang itu saling memandangi dari kejauhan.

Menurut legenda, pada malam hari ketujuh di bulan ketujuh dalam kalender Tiongkok, Si pengembala sapi Niu Lang dan Bidadari Khayangan akan bertemu di galaksi Bima Sakti melewati jembatan yang dibentuk oleh burung-burung walet. Mereka hanya sekali setahun bertemu. Kisah ini telah lama beredar diberbagai kalangan masyarakat Tiongkok.

Bidadari adalah putri bungsu Raja Khayangan, dia terampil menenun berbagai pola yang indah dan pandai mewarnai. Bila Anda melihat langit terang benderang dan terdapat tujuh warna pelangi, itu pasti berasal dari tangan-tangan terampil Bidadari tersebut.

Niu Lang adalah seorang pengembala sapi yang dilahirkan dalam sebuah keluarga miskin di selatan Tiongkok. Orangtuanya meninggal saat ia masih muda, dan tumbuh dewasa dengan berbagai kesulitan. Dia tinggal sendirian dan memelihara sapi untuk mencari nafkah. Dia jujur, baik dan rajin, tapi karena miskin, ia belum menemukan seorang perempuan yang mau diajak menikah.

Suatu hari, ketika mengembala sapi di padang rumput, Niu Lang melihat sembilan bidadari khayangan turun ke tepi sungai. Sambil bersembunyi di balik pohon dia mengawasi para bidadari tersebut. Para bidadari melepaskan pakaian warna-warni mereka, meletakkanya di tepi sungai, dan mulai bermain di air. Niu Lang terpana pada kecantikan mereka, terutama pada bidadari yang paling muda, matanya melihat tanpa berkedip.

Seekor sapi yang ia pelihara selama bertahun-tahun, tiba-tiba berbicara dengannya dan berkata, "Dia adalah Bidadari Khayangan. Jika Anda menyembunyikan pakaiannya, dia tidak dapat kembali, ia tetap disini dan akan menikah dengan Anda. " Mendengar itu Niu Lang bergegas mengambil dan menyembunyikan pakaian Bidadari tersebut.

Beberapa saat kemudian, ketika para bidadari selesai mandi dan bersiap pergi, Bidadari paling muda tertinggal di belakang. Dia mencari pakaiannya tapi tidak berhasil menemukanya, dia bingung dan akhirnya tidak dapat kembali ke khayangan. Waktu untuk kembali ke khayangan telah berlalu, Niu Lang kemudian muncul dari balik pohon dan dia menyerahkan pakaian milik bidadari tersebut.

Niu Lang mengajak bidadari menikah dengannya. Walaupun tidak senang karena telah 
meyembunyikan pakaian, ia melihat bahwa Niu Lang seorang pria yang baik, jadi dia setuju untuk menikah dengannya.

Niu Lang dan Bidadari menjalani hidup bahagia. Mereka saling mencintai dan 
menghormati, dan mereka berdua bekerja keras. Bidadari berbaik hati dengan 
mengubah rumah sederhana Niu Lang menjadi rumah yang indah dan penuh dengan kehangatan

Dua tahun cepat berlalu, Bidadari telah melahirkan dua anak, laki-laki dan perempuan.

Waktu dua tahun di bumi, di khayangan hanyalah sebentar. Begitu para bidadari lainya kembali ke khayangan, Raja Khayangan menemukan putri bungsunya telah hilang. Dia melihat putrinya telah menikah dengan seorang manusia di bumi. Dia marah, dan meminta Ratu Khayangan memimpin tentara khayangan membawa putri bungsunya kembali.

Di bumi, langit tiba-tiba menjadi gelap dan angin mulai menderu. Sesaat kemudian, tentara khayangan muncul dan mengambil Bidadari.

Walaupun sudah mengira hari ini akan datang, Niu Lang tetap terkejut, dan ia menjadi putus asa. Menempatkan masing-masing anaknya dalam keranjang dan membawa kedua keranjang dengan tongkat panjang, Niu Lang berlari setelah tahu ada pasukan yang mengambil istrinya, Dia mencoba untuk meraih istrinya. Para tentara harus membawa Bidadari naik ke khayangan, Niu Lang menemukan dirinya naik dengan mereka. Dia hendak maju tapi jarak antara dia dan istrinya telah dibatasi.

Setelah kejadian itu, Ratu Khayangan melemparkan jepit rambut emas ke arah 
Niu Lang. Jepit itu dengan cepat tiba-tiba berubah menjadi sebuah sungai, memisahkan Niu Lang dan istrinya. Sungai ini kemudian disebut sebagai Bima Sakti.

Niu Lang dan istrinya saling memandang dengan bergelimang air mata, mereka ingin sekali tetap bersatu. Tergerak oleh cinta mereka yang tulus, burung-burung walet membentuk sebuah jembatan di atas sungai khayangan.

Ratu Khayangan melihat Bidadari dan Niu Lang saling mencintai. Ia membiarkan mereka untuk bertemu setahun sekali, di malam ketika mereka dipisahkan yaitu pada hari ketujuh di bulan ketujuh.

Saat malam, pada hari ketujuh di bulan ketujuh, Anda akan menemukan sangat 
banyak burung-burung walet, karena mereka naik untuk membentuk jembatan khayangan. Jika angin tenang, Anda mendengarkan dengan cermat, mungkin Anda dapat mendengar suara Niu Lang dan Bidadari mengungkapkan cinta dan kerinduan mereka...



Beberapa puisi2 untuk mengenang mereka:

Bintang Gembala nun jauh disana

Bintang Gembala nun jauh disana,
Cemerlang bintang gadis penenun.
Si tangan putih terus bekerja,
diatas alat penenun.
Tenun belum selesai,
deras air matanya.
Tampak jelas sungai bintang,
kapan kembali bersua?
Terpisah derasnya sungai,
hanya memandang penuh cinta...

-Sembilan Belas Puisi Lama-


Dewa di jembatan burung jalak

Rajutan awan menggolak lukisan,
layang bintang menebar penyesalan,
samar melintasi Bima Sakti yang tanpa tepian.
Sekali bersua dalam angin emas embun perak,
telah melebihi berulang bertemu di bumi insan.
Cinta yang lembut selaksana air,
hari yang bahagia bagaikan mimpi,
tak kuasa menengok jembatan jalak ditengah jalan abadi.
Apabila cinta dikedua hati adalah kekal abadi,
masihkah kehadiran dihitung setiap senja setiap pagi?

Qin Guan(1049-1100)

Ilustrated by: Wang'ZW (Do not copy without my permission)

2 komentar: