Minggu, 22 April 2012

Marga Wang | Ong | Wong



Wang 王 adalah salah satu marga terbesar di Tiongkok. Wang, Wong dan Ong yang dimaksud adalah dari karakter yang sama yaitu menunjuk kepada karakter "Raja". Wang adalah bahasa Mandarin, Wong adalah dialek Kanton dan Ong adalah dialek Hokkian.

Menurut People Daily , catatan sejarah menunjukkan Ji Jin , anak dari Raja Ling di masa Zhou Timur (770-221 SM) diturunkan statusnya menjadi orang biasa karena nasihat jujurnya dan kemudian meninggal dalam depresi. Anaknya , Zongjing membawa keluarganya untuk menetap di Taiyuan. Pada masa itu , rakyat menganggap mereka sebagai keluarga raja dan pada akhirnya keluarga itu mengambil Wang sebagai marga mereka. Di masa Dinasti Qin dan Dinasti Han , seluruh keturunan dari Ji Jin ter-integrasi kedalam marga Wang. Terlepas dari keluarga Wang di Taiyuan , keturunan Raja Wen dan Raja Wu dari Dinasti Zhou juga mengambil marga Wang sebagai marga berkaitan dengan pergantian dinasti. Dalam perjalanan sejarah berikutnya grup etnis lain juga ada yang mengadopsi marga Wang

Siasat Zhu Ge Liang untuk menyingkirkan Guan Yu



Di Tiongkok sering ada seminar2 besar maupun kecil oleh sejarahwan yang membahas kembali sejarah faktual Samkok. Analisis2 baru yang muncul sering kontroversial seperti Zhuge Liang tidaklah sesempurna dan sebijak yang dibayangkan kita seperti yang dilukiskan dalam roman Samkok oleh Luo Guan-zhong, melainkan seorang yang licik dan dengki.

Mitologi Mesir - kisah Isis dan Osiris

Karena Ra mengambil bentuk manusia sebagai Pharaoh, Ra lama-kelamaan menjadi tua dan kehilangan kebijaksanaanya. Maka semakin dekatlah saat-saat bagi Ra untuk meninggalkan bumi dan kemudian memerintah di langit serta memberi kesempatan pada dewa yang lebih muda. Namun Ra masih tetap terus berkuasa di bumi dan tak ada yang mampu merebut kekuasaannya. Itu disebabkan kekuasaan Ra terletak pada nama rahasianya dan nama tersebut tidak ada yang tahu selain Ra. Jika ada yang berhasil mengetahu nama rahasai Ra, barulah Ra benar-benar berhenti berkuasa di bumi.

Adalah dewi Isis, putri Nut dan Geb, yang berniat menghentikan kekuasaan Ra. Isis mengetahui banyak hal di langit dan di bumi, kecuali tentunya nama rahasia Ra. Maka Isis menggunakan salah satu aspeknya, yaitu kekuatan sihir. Suatu hari, Ra yang semakin tua sedang jalan-jalan di Mesir. Tiba-tiba kepala dan mulutnya gemetar sampai-sampai air ludah Ra terciprat ke tanah dan menjadikannya lumpur. Setelah Ra berlalu, Isis datang ke sana dan mengutak-atik lumpur itu bagai adonan. Isis lau membentuknya menjadi seekor ular, dan terciptalah ular kobra untuk pertama kalinya.

Isis meletakan kobra ini di jalan yang setiap hari dilalui oleh Ra. Ketika Ra lewat, kobra tersebut langsung menggigitnya lalu kabur. Sementara racun kobra itu mengalir di pembuluh darah Ra. Ra berteriak kesakitab. Teriakannya terdengar ke seluruh penjuru dunia dan para dewa pun berdatangan. Para dewa bertanya, "Apa yang menyakitkanmu?"

Rabu, 18 April 2012

Iaret (Uraeus)

Iaret adalah simbol berbentuk ular kobra. Orang Yunani menyebutnya Uraeus/Uraios. Iaret ditampilkan sebagai kobra yang sedang mengangkat kepala dan melebarkan tudung lehernya. Spesies kobra yang digunakan sebagai Iaret adalah Naja haje (kobra Mesir). Ular kobra sendiri merupakan hewan suci di kota Buto.





Iaret (ular kobra) pertama diciptakan oleh Isis dari campuran tanah dan air ludah Ra. Dengan Iaret ini pulalah Isis berhasil merebut kekuasaan dari Ra. Iaret merupakan simbol dari banyak hal, antara lain: matahari, Mesir Hilir, raja, dan juga sejumlah dewa. Tapi yang paling terkenal adalah bahwa Iaret adalah simbol Wadjet, dewi Mesir yang berwujud kobra.


Iaret sering ditampilkan bersama Nekhebet (burung nazar yang melambangkan Mesir Hulu). Penggabungan dua hewan ini menyimbolkan penyatuan Mesir Hilir dan Mesir Hulu.

Iaret juga disebut "mata berapi" Ra. Dan Iaret sering muncul pada cakram matahari.
Iaret yang disepuh emas, disebut netjer-ankh ("dewa hidup"), ditemukan di makam Tutankhamon. Itu mewakili kaitan kobra dengan dunia kematian. Ada juga kobra yang digambarkan menyemburkan api dan menjaga tiap gerbang di dunia kematian, dan menunjukkan peran kobra sebagai pelindung.



Iaret merupakan unsur penting bagi Pharaoh karena seorang Pharaoh baru diakui setelah memakai Iaret. Iaret dipercaya melindungi firaun dengan cara menyemburkan api pada musuh-musuh Pharaoh

Bennu - Phoenix Mesir



Phoenix atau biasa disebut Bennu dalam mitologi Mesir adalah burung legendaris yang keramat merupakan mahkluk mistis berwujud burung api berbulu emas yang hidup abadi di berbagai kebudayaan. Burung Api ini digambarkan memiliki bulu yang sangat indah berwarna merah dan keemasan.

Menurut mitos Mesir kuno, Bennu telah menciptakan dirinya dari api yang dibakar di pohon suci di salah satu Bait suci kuil Ra. Versi lain mengatakan bahwa Bennu meledak dari jantung Osiris. Bennu bertumpu pada pilar suci yang dikenal sebagai batu benben. Imam Mesir menunjukkan pilar ini kepada pengunjung, yang menganggap itu tempat paling suci di bumi.



Bennu digambarkan sebagai abu-abu, ungu, biru, atau bangau putih dengan paruh yang panjang dan berbulu dua puncak. Kadang-kadang Bennu digambarkan sebagai wagtail kuning, atau sebagai elang dengan bulu merah dan emas. Dalam kasus-kasus tertentu Bennu digambarkan sebagai seorang laki-laki dengan kepala bangau, mengenakan mumi biru putih atau gaun di bawah mantel panjang yang transparan.

"Akulah burung Bennu, Jiwa dari Ra, pemandu para Dewa ke Tuat (Alam lain)".
Egyptian Book of The Dead

Konon diceritakan dalam mitos tersebut bahwa Phoenix dikatakan dapat hidup selama 500 atau 1461 tahun, ketika burung itu merasa kematiannya sudah dekat (dalam siklus 500 tahun-1461 tahun) Phoenix membakar dirinya sendiri. Setelah tiga hari, dari abunya phoenix baru akan bangkit dari abu untuk memulai hidup baru. Siklus hidup burung Phoenix seperti itu (regenerasi), bangkit kembali setelah mati, lalu muncul sebagai sosok yang baru.

Phoenix menjadi simbol keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, simbol dari kebangkitan tubuh, awal dari sebuah era baru. Phoenix merupakan simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati.



nama lain:

* Bennu, burung api dari mitologi Mesir Kuno
* Huma, burung api dari mitologi Persia.
* Simurgh, phoenix versi Persia.
* Phoenix, adaptasi bangsa Yunani Kuno terhadap burung Bennu dari Mesir.
* Zhar-Ptitsa, burung api dari Rusia.
* Fenghuang, burung api dari Cina.
* Suzaku - burung api Jepang

Antara Anubis dan Wepwawet



Anubis / Yinepu
Anubis dalam kepercayaan Mesir Kuno dianggap sebagai dewa kematian dengan wujud kepala anjing (serigala) dan badan manusia. Anubis merupakan dewa yang melakukan mummifikasi pada Pharaoh-pharaoh bahkan pada Osiris (Osiris di bunuh oleh Seth), dan dengan demikian membantu mempertahankan bahwa ia bisa hidup. Anubis adalah anak dari Nephthys dan Osiris?, emang osiris selingkuh dari Isis, dengan tipu muslihatnya Nephthys membuat osiris menjadi mabuk dan lalu menyamar menjadi Isis, osiris yang lagi mabuk ga sadar, akhirnya dari hubungan gelap itu terlahir lah Anubis.

Anubis dipuja sebagai penemu pembalseman. Ia mengawasi pembalseman mayat. Ia menerima mumi ke makam dan melakukan Pembukaan Mulut dan kemudian melakukan upacara penyucian jiwa. Menurut mitos Mesir kuno, Anubis membantu Osiris menghakimi jiwa orang mati, yaitu dengan meletakkan hati orang tsb untuk ditimbang dengan sebuah bulu. Jika bulu tersebut lebih berat, maka dia tidak pantas masuk surga. Dewa pembalseman mungkin terkait dengan serigala karena kebiasaan serigala untuk mengintai makam dan kuburan. Salah satu alasan mengapa Mesir awal berusaha untuk membuat kuburan mereka lebih rumit adalah untuk menjaga tubuh aman dari serigala. Wajar saja karena itu dewa mumifikasi akan terhubung dengan mereka. Dengan menyembah Anubis, orang Mesir berharap untuk memohon kepadanya untuk melindungi mereka yang meninggal dari serigala, dan pembusukan alam.



Wepwawet / Upuat
Wepwawet adalah dewa berkepala jackal (sejenis anjing/serigala) di dunia kematian. Karena berkepala jackal, Wepwawet dihubungkan dengan Anubis. Tapi Tidak seperti Anubis, kepala Wepwawet ditampilkan berwarna putih atau abu-abu. Wepwawet bertugas membimbing dan memandu roh orang mati di dunia kematian. Ini sesuai dengan namanya yang bermakna "pembuka jalan." Dia ditampilkan sebagai dewa berkepala jackal/serigala sambil membwa tongkat. Kadang dia ditampilkan sebagai hewan jackal/serigala. Wepwawet juga dianggap sebagai dewa perang dan maksud namanya adalah sebagai "pembuka jalan" bagi pasukan untuk maju ke depan. Sebagai dewa perang, dia digambarkan membawa senjata, seperti misalnya "panah" dan "pemukul."

Selain itu, Wepwawet juga adalah dewa yang menemani Pharaoh dalam berburu. Dalam perannya ini, dia dijuluki sebagai "yang membawa panah yang lebih kuat daripada para dewa." Wepwawet juga pernah diasosiasikan dengan Ra. Dia disebut sebagai Ra yang datang dari horison. Dalam hal ini, dia adalah "pembuka jalan" ke langit. Wepwawet dilahirkan di sanctuary Wadjet. Pada awalnya, Wepwawet adalah dewa serigala. Pusat pemujaannya adalah di Asyut, yang oleh orang Yunani disebut Lykopolis (kota serigala). Tempat pemujaannya yang lain adalah Abydos, Quban, el-Hargarsa, Memphis, dan Sais.

Ankh - Simbol Kehidupan



Ankh adalah salah satu simbol paling terkenal dan banyak dipakai dalam sejarah mesir kuno. Simbol ini banyak ditemukan pada sebuah hieroglyph dan karya seni di seluruh mesir kuno. Banyak sekali perdebatan tentang makna asli dari simbol ini. Sir Alan Gardiner (seorang British Egyptologists), berpendapat kalo Ankh ini adalah sebuah tali sandal bagian dari sendal ini disebut 'nkh, tapi nama ini tidak jelas apakah nama ini diterapkan secara retrospektif karena kesamaan dalam bentuk. Mungkin juga telah dikaitkan dengan "Sa" (simbol hieroglif yang mewakili perlindungan magis) dan juga telah dihubungkan dengan Tjet (juga dikenal sebagai simpul "Isis") yang juga digambarkan sebagai sabuk seremonial. Bagi orang mesir kuno, Ankh merupakan sebuah simbol keabadian. Ini adalah sebuah simbol yang kuat dalam sejarah mesir. simbol ini juga merupakan hieroglyph merujuk pada 'nkh (ankh) berarti "life (kehidupan)" atau "breath of life"





Teori lain mengatakan bahwa Ankh adalah simbol matahari terbit, dengan simpul yang mewakili Matahari terbit di atas cakrawala, yang diwakili oleh palang itu. Bagian bawah palang vertikal maka akan menjadi jalur matahari. Pemandu di mesir sampai saat ini memberitahu wisatawan bahwa lingkaran di atas merupakan organ seksual wanita, sedangkan tunggul di bagian bawah adalah organ seksual laki-laki dan sebuah garis horizontal adalah persatuan anak-anak. Ankh juga dikaitkan dengan kahidupan setelah kematian. Ankh sering dikaitkan dengan sebuah jimat yang berfungsi untuk memohon perlindungan para dewa. Ankh, pada beberapa dinding kuil di Mesir Hulu, juga bisa melambangkan air dalam ritual pemurnian. Di sini, raja akan berdiri di antara dua dewa, salah satunya biasanya Thoth.





Dewa-dewa Mesir kuno sering digambarkan membawa simbol Ankh. Diantaranya adalah Anqet, Ptah, Satet, Sobek, Tefnut, Osiris, Ra, Isis, Hathor, Anubis dan dewa-dewa lainnya juga sering digambarkan memegang tanda Ankh. Hal menarik lainnya, simbol Ankh juga digunakan sebagai bentuk cermin, dalam hal ini cermin digunakan sebagai alat meramal.

Mitologi Mesir - Dewa Dewi Mesir

Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa (polytheisme) dan belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha Esa (ada yang menyamakan dengan paganisme). Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan umat manusia. Mereka memberkati manusia, melindungi manusia, menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia. Dewa-Dewi dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam. Para Dewa yang menentukan nasib setiap orang.


Ra / Re
Ra adalah dewa matahari Mesir kuno. Pada kelima dinasti ia menjadi dewa besar dalam agama Mesir kuno, diidentifikasi dengan ciri 'matahari tengah hari'. Ra banyak berubah dari waktu ke waktu, terdapat juga nama Kota asal dewa yaitu kota Heliopolis yang berarti “Kota Matahari” oleh orang Yunani Kuno.
kemudian,Ra bergabung dengan dewa Horus, sebagai Re-Horakhty. Ketika mencapai posisi penting dalam jajaran Mesir, ia dipercaya untuk memimpin langit, bumi, dan di bawah tanah. Dia dikaitkan dengan elang, serta simbol dewa matahari yang melindungi fir’aun.


Osiris / Wesir
Osiris digambarkan sebagai dewa yang menggunakan mahkota, yang mirip dengan mahkota putih dari Mesir. Dia juga membawa crook dan cambuk. Alat yang menyerupai lekukan diperkirakan untuk mewakili Osiris yang berperan sebagai Dewa Gembala


Amon / Amun
Amon adalah seorang dewa dalam mitologi Mesir yang biasa disebut Amun-Ra. Berperan sebagai dewa pencipta , ia adalah pelindung kaum miskin dan pusat kesalehan. Amun menciptakan dirinya sendiri, tanpa ibu dan ayah, dan selama 'Kerajaan Baru' di Mesir ia menjadi Dewa Besar do teologi Mesir.. Amun-Ra, tidak secara fisik yang menciptakan alam semesta. Posisinya adalah sebagai Raja Dewa. Selain Osiris, Amun-Ra adalah nama Dewa yang paling banyak yang tercatat dalam peninggalan-peninggalan Mesir.


Isis / Aset
Isis adalah Dewi di mesir kuno, dia juga disembah di beberapa negara di seluruh dunia semisal Yunani-Romawi. Dia dipuja sebagai ibu yang ideal, istri, pelindung alam dan sihir. Dia adalah teman budak, orang-orang berdosa, pengrajin, kaum tertindas, serta mendengarkan doa orang-orang kaya, gadis, bangsawan dan penguasa. Isis adalah dewi ibu dan kesuburan.


Hathor / Hethert
Hathor adalah seorang Dewi Mesir Kuno yang dipersonifikasikan dengan feminin, cinta, keibuan dan sukacita. Dia adalah salah satu dewi yang paling penting dan paling populer sepanjang sejarah Mesir Kuno. Hathor yang disembah oleh masyarakat umum, dan gambarnya banyak terdapat pada kuburan orang Mesir Kuno dia digambarkan sebagai “pemimpin Barat” menyambut orang mati ke kehidupan selanjutnya. Peran lain dia adalah seorang dewi musik, tari, dan kesuburan, yang membantu perempuan dalam proses melahirkan.


Horus / Heru
Horus adalah salah satu dewa yang paling tua dan paling penting didalam agama Mesir kuno, yang di puja, setidaknya sampai akhir periode Predinastik pada masa Yunani-Romawi. Berbagai bentuk rupa Horus dicatat dalam sejarah. Bentuk paling umum adalah Horus Falcon yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir.


Mayet / Ma'at
Ma'at adalah Dewi Mesir kuno dengan konsep kebenaran, keseimbangan, keteraturan, hukum, moralitas dan keadilan. Dewi Ma'at juga di anggap sebagai Dewi yang mengatur bintang – bintang, musim dan cuaca, serta tindakan-tindakan baik manusia dan para dewa, yang mengatur alam semesta dari kekacauan. Peran utamanya dalam mitologi Mesir berurusan dengan penimbangan jiwa-jiwa yang terjadi di dunia bawah, bulu nya digunakan untuk menimbang apakah jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal akan mencapai surga dengan selamat atau terlempar ke neraka.


Nephthys / Nebt-het
Nephthys adalah dewi yang asalnya belum ditentukan, namanya mengandung arti “Lady of the House,” Dia adalah Dewi “ibu rumah tangga,”.


Anubis / Yinepu
Anubis adalah dewa pelindung dari kematian dan pembawa manusia ke alam baka. Dia biasanya digambarkan sebagai manusia berkepala serigala atau setengah manusia, setengah serigala, atau dalam bentuk serigala lengkap mengenakan ankh dan memegang cambuk di lekuk lengannya. Serigala itu sangat kental dengan kuburan di Mesir kuno,warna daging yang membusuk pada mumi dan terdapat tanah hitam di lembah Sungai Nil, melambangkan kelahiran kembali


Suchos / Sobek
Di Mesir kuno, Dewa Sobek digambarkan sebagai seorang laki-laki dengan kepala buaya. Dianggap sebagai pelindung pasukan Pharaoh, ia ditampilkan dengan simbol otoritas raja. Dia juga digambarkan membawa ankh di tangan kirinya seperti dewa-dewa lain, yang mewakili kemampuannya untuk melawan kejahatan dan menyembuhkan penyakit. Ia pernah menjadi Sobek-Ra, ia juga digambarkan dengan memakai cakram matahari di atas kepalanya.


Thoth / Djehuty
Thoth dianggap sebagai salah satu dewa yang penting di Mesir,
sering digambarkan dengan lelaki dengan kepala burung, dari suatu Ibis. Dia memimpin masyarakat setempat, Thoth diberi nama Hermopolis oleh orang-orang Yunani.


Sachmis / Sekhmet
adalah dewi Mesir Hulu. Dia digambarkan berkepala singa betina. Dikatakan bahwa nafasnya menciptakan gurun pasir. Dia dipercaya sebagai pelindung Pharaoh dan pemimpin pertempuran. Pemujaannya sangat dominan di Mesir, ketika Pharaoh pertama dari Dinasti kedua belas, Amenemhat I, memindahkan ibukota Mesir ke Itjtawy, pusat pemujaan Sekhmet juga ikut dipindah. Sekhmet juga merupakan dewi matahari, kadang-kadang dianggap sebagai aspek dari dewi Hathor dan Bast. Dia memakai cakram matahari dan Uraeus yang dengan demikian menghubungkannya dengan Wadjet dan kerajaan. Dengan segala asosiasi ini, dia bisa disebut sebagai juru damai dari dewi Ma'at di Ruang Penghakiman Osiris.


Ptah
Dalam Mesir Kuno, Ptah adalah dewa yang membentuk bumi. Ia hanya tinggal membayangkan dalam hati kemudian mengucapkannya. Ptah juga diyakini sebagai Dewa Pengrajin, dia diyakini yang mengilhami pembuatan bangunan megah nan kuat ala Mesir seperti Piramida Giza, Spynx, Kuil Abu Simbel dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu dia juga dewa pengrajin emas, armor, patung dan seni mesir kuno lainnya.


Seth / Set
Dikenal sebagai tokoh antagonis dalam mitologi mesir merupakan dewa penguasa langit malam dan penguasa gurun, dan merupakan saudara dari Osiris (sekaligus pembunuhnya ) seperti biasa mitologi mesir kebanyakan mengambarkan dewanya dengan setengah manusia dan setengah hewan (kemungkinan besar armadilo kuno). Set membunuh osiris dan horus anaknya membalas dendam setelah berhasil mengalahkan set dalam pertarungan non stop selama 70 tahun. Walaupun Set merupakan dewa antagonis tapi dalam masyarakat mesir ia juga dihormati, karena ketika ia membunuh Osiris, Seth juga berkontribusi dalam mengembangkan kepercayaan akan adanya reinkarnasi, dan para pengikut mesir tidak mendapat diskriminasi dari pengikut dewa lain yang lebih popular, hal ini dibuktikan bahwa ternyata ayah dari Ramses I bernama Seti I yang menandakan ia pengikut Seth.


Bastet / Bast
Bastet adalah dewi perlindungan dan kucing di Mesir Kuno. Ia adalah putri dari Ra, sang dewa matahari. Dewi ini dipuja semenjak masa Dinasti Kedua. Pusat pemujaannya terletak di Per-Bast (Bubastis dalam bahasa Yunani).
Bastet digambarkan sebagai seorang perempuan dengan kepala kucing yang jinak. Namun, sampai 1000 SM ia digambarkan sebagai singa betina. Ketika Ra menghancurkan musuhnya Apep, Bastet biasanya digambarkan sebagai kucing. Ketika digambarkan sebagai kucing, dia dihubungkan dengan bulan (anaknya Khonsu adalah dewa bulan). Ketika ditampilkan sebagai singa betina, ia dikaitkan dengan sinar matahari.
Bast adalah dewi api, kucing,pelindung rumah dan wanita hamil. Menurut salah satu mitos, dia adalah personifikasi jiwa Isis. Dia juga disebut sebagai "Putri dari Timur". Bastet seperti halnya kucing memiliki dua sisi kepribadiannya, jinak dan agresif. Dia jinak dan lembut dipandang di samping tugasnya sebagai pelindung rumah, dan wanita hamil, serta agresif karena sifat alaminya.


Nu / Nun
Dalam mitologi Mesir, Nu adalah pendewaan primordial jurang kekelaman berair. Dalam kosmogoni Ogdoad, namanya berarti jurang kekelaman. Karena menjadi sebuah konsep, Nu dipandang tidak memiliki jender, namun memiliki aspek yang dapat direpresentasikan sebagai wanita atau pria seperti kebanyakan dewa Mesir lain. Naunet (juga diucapkan Nunet) adalah aspek wanita, yang mana nama Nu ditampilkan dengan akhiran jender wanita. Aspek pria, Nun, ditampilkan dengan akhiran jender pria. Seperti konsep primordial tiga empat Ogdoad lainnya, aspek pria Nu digambarkan dengan kodok, atau pria kepala kodok. Dalam kesenian Mesir kuno, Nun juga muncul sebagai pria berjenggot dengan kulit biru-hijau yang merepresentasikan air. Naunet direpresentasikan dengan ular atau wanita berkepala luar.

Dan masih banyak lagi Dewa-Dewi Mesir lainnya

Selasa, 17 April 2012

Toriyama Sekien

Toriyama Sekien (鳥山 石燕?, 1712 – September 22, 1788) adalah seorang seniman dan pelukis Ukiyo-E (seni lukis dengan teknik cukilan kayu)di jaman Edo diabad 18. Selain seorang pelukis,ia ternyata juga di akui sebagai ahli Yokai(makhluk gaib jepang) di jamannya. lukisannya beraliran Kanou. Toriyama Sekien meninggal dalam usia 77 tahun pada tahun 1788 dan meninggalkan 4 buku tentang yokai yaitu :

-Ilustrasi parade malam seratus hantu (Gazu Hyakki Yagyō 画図百鬼夜行, published in 1776)
-Ilustrasi parade malam seratus hantu dari masa ke masa (Konjaku Gazu Zoku Hyakki 今昔画図続百鬼, published in 1779)
-parade malam seratus hantu dari masa ke masa-Tambahan (Konjaku Hyakki Shūi 今昔百鬼拾遺, published in 1780)
-Kumpulan acak ilustrasi seratus hantu (Gazu Hyakki Tsurezure Bukuro 画図百鬼徒然袋, published in 1784)

Berikut ini lukisan-lukisannya, mungkin beberapa dari kalian sudah tidak asing lagi:


Jorogumo
Siluman laba2 betina, memikat para pria lalu memakannya


Amanozako
Setan langit, suka memakan anak-anak


Kappa
Siluman air, suka menarik orang2 kedalam air, menyukai ketimun


Kamaitachi
Roh angin yang berwujud musang bersabit


Ningyo
Manusia duyung, konon siapapun yang memakan dagingnya akan awet muda


Nekomata
Kucing yang berumur 10 tahun, ekornya menjadi dua dan akan menjadi siluman


Kodama
roh pohon dan hutan


Kasha
Setan yang membawa mayat orang mati


Shoukera
Setan pembawa penyakit


Uwan
Setan yang mengagetkan orang2 dimalam hari


Ubume
Roh ibu yang merawat roh anak2 dan bayi


Tenjokudari
Setelah dijilat olehnya, rumahmu menjadi terbalik, dan siap2 main kejar2an dengannya


Tengu
Berarti anjing langit, Dewa gunung. Biasa berwujud sebagai Karasu Tengu (gagak) dan Yamabushi Tengu (pendeta gunung yang berhidung panjang)


Yukionna
Wanita salju, akan membekukan setiap laki2 yang ditemuinya

Herakles



Herakles adalah pahlawan besar asli Yunani, dari seorang wanita bernama Alkmene dan ayahnya adalah Zeus, raja para dewa. Alkmene adalah satu-satunya putri Elektryon, raja Mykena, dari sembilan bersaudara. Tubuhnya tinggi tegap dengan wajah elok rupawan, rambutnya tebal dan halus, bulu matanya panjang-lentik dan memiliki sepasang mata yang besar dan indah. Zeus walaupun sudah beristrikan Hera, dewi langit, juga mencintai Alkemene yang menikah dengan manusia biasa Amphytrion, raja Troezen. Saat Amphytrion pergi untuk memimpin pasukannya berperang melawan bangsa Teleboa, Zeus mendatangi Alkmene dengan perwujudan Amphytrion.

"Menang! Kita telah menghancurkan bangsa Teleboa", seru Zeus yang menyamar kepada Alkmene. Tanpa curiga Alkmene memeluk Zeus dan kemudian melewatkan malam bersamanya. Dan inilah malam yang tidak seperti malam-malam biasanya karena terdiri dari tiga malam sekaligus. Supaya bisa terlaksana, Zeus memanggil Hermes, penyampai pesan para dewa, untuk menemui dewa matahari, Helios dengan pesan : sang dewa harus berada di istananya yang cemerlang sepanjang hari, tidak pergi melintasi langit seperti yang biasa dilakukannya setiap hari. Lalu Hermes menemui sang Waktu agar tidak mengeluarkan kuda-kuda bersayap milik Helios dan keretanya yang gemerlap. Walaupun kesal, sang dewa tetap tunduk atas perintah Zeus dan absen menyambangi Bumi.



Tidak cukup sampai di situ, Hermes juga menemui Selene, sang Bulan untuk berada lebih lama di langit malam hari itu. Terakhir, Hermes menemui Hypnos, dewa Kantuk, dengan perintah membuat semua manusia tidur lebih pulas malam itu. Dan tak satupun makhluk di bumi menyadari bahwa tidur semalam itu sebenarnya berlangsung selama tiga hari. Setelah fajar menyingsing di hari keempat, Zeus meninggalkan Alkmene. Alkmene kemudian mengandung dua anak sekaligus : satu dari Amphytrion yang diberi nama Iphikles dan yang lahir lebih awal dari Iphikles, benih dari Zeus sendiri, diberi nama HERAKLES.

Sembilan bulan telah berlalu semenjak Zeus mengunjungi Alkmene. Dan saat ini, saat semua dewa berkumpul di Olympus sambil minum-minum, Zeus mengumumkan kepada semua dewa yang hadir bahwa malam ini yang akan lahir pertama kali dari garis keturunan Perseus adalah anak laki-lakinya, yang akan menjadi pahlawan besar dan seluruh Yunani akan tunduk pada kemauannya. Hera yang turut hadir, terbakar oleh api cemburu karena sekali lagi Zeus memiliki anak dari rahim wanita lain. Dia berbisik kepada Ate, dewi cerdik yang duduk di sampingnya. Lalu Ate bangkit dari duduknya dan menyeru Zeus untuk bersumpah agung bahwa perkataannya ini akan menjadi takdir yang tidak dapat diubah lagi.



"Aku bersumpah demi air suci Styx yang mengalir di Bawah Tanah, bahwa akan terjadi seperti yang kukatakan. Anak yang pertama lahir dari garis Perseus malam ini akan memerintah Yunani dan seluruh Yunani tunduk pada kemauannya" seru Zeus. Hera tersenyum, Zeus terjebak ucapannya sendiri. Karena saat itu di Mykena, Nikipe, istri Stenelus sedang hamil tujuh bulan. Stenelus adalah saudara Elektryon (ayah Alkmene) dan keduanya putra Perseus. Agar rencananya berhasil, Hera menyuruh Eletia, dewi kelahiran bayi, agar mempercepat proses kelahiran Nikipe dan memperpanjang rasa sakit Alkmene.

Akhirnya anak pertama yang lahir dari garis Perseus malam itu adalah putra Stenelus yang bernama Eurystheus, bayi lemah dan penyakitan tetapi mewarisi takhta Mykena, kerajaan yang paling berkuasa di Yunani saat itu. Satu jam kemudian baru lahir Herakles, disusul oleh Iphikles, putra Amphytrion. Zeus pada akhirnya mengetahui taktik licik Hera, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena sudah terlanjur bersumpah. Dengan murka, Zeus melemparkan Ate dari Olympus dan dihukum tinggal di antara manusia. Kata Yunani untuk pengaruh burukpun memiliki arti 'yang berasal dari Ate'. Zeus menyusun rencana untuk membalas perbuatan Hera. Dan inilah rencananya :

Pada suatu malam, Zeus membuat hati Alkmene khawatir kalau-kalau Hera akan mencelakakan Herakles kecil. Untuk melindunginya, Alkmene membawa Herakles keluar dari istana dan meninggalkannya di tempat sepi di bawah dinding kota Thebes, sambil berdoa kepada Athena, dewi kebijaksanaan, agar melindungi anaknya. Sesuai dengan perintah Zeus, Athena mengajak Hera berjalan-jalan di sekitar Thebes dan seolah-olah tanpa sengaja membawanya ke tempat dimana Herakles ditinggalkan.

"Seorang bayi sendirian! Dan begitu rupawan! Aku belum pernah melihat bayi yang begitu tampan dan sesehat ini!", seru Hera begitu melihat Herakles. Athena melirik Hera sambil tersenyum, "Sudah berapa lama ia ditinggalkan disini? Kelihatannya ia sangat haus. Kau punya air susu, bukan? Susuilah ia barang sebentar saja."

Dengan senang hati Hera menyusuinya, tetapi Herakles menyusu dengan begitu hebat sehingga Hera kesakitan. Dengan sentakan keras Hera melepaskan diri dari Herakles dan air susu Hera memancar ke langit malam, membentuk gugus Bima Sakti (milky way-english). Alih-alih Hera membunuhnya, sang Dewi malah membuat Herakles menjadi bertambah kuat dan tidak terkalahkan. Saat itu pula, derap langkah menghampiri mereka. Athena buru-buru menggamit lengan Hera untuk bersembunyi. Ternyata Alkmene lah yang datang untuk mengambil kembali Herakles. Di bawah cahaya bulan, wajah Alkmene yang jelita terlihat makin rupawan melebihi kecantikan seorang dewi dan membuat Hera semakin cemburu...

Herakles pertama kali menikah (tepatnya dinikahkan) dengan Megara, putri Kreon, Raja Thebes sebagai ucapan terima kasih karena telah membebaskan kota Thebes dari serangan negeri tetangga, Orkhomenus. Tak hanya itu, Raja Kreon juga memberikan separuh kerajaan Thebes untuk Herakles. Sedangkan Iphikles dinikahkan dengan adik Megara. Semua dewa Olympus hadir dalam pesta pernikahan Herakles dan Megara yang berlangsung meriah, kecuali, tentu saja, Hera. Megara melahirkan tiga orang anak dan mereka hidup bahagia. Selamanya? Tidak, karena Hera yang dengki merencanakan untuk mencelakakannya.



Suatu hari, ketika Herakles sedang melihat anak-anaknya yang sedang bermain, Ate, dewi tipu muslihat, diam-diam merangkak di belakangnya. Ia melemparkan kerudung yang tak terlihat ke mata Herakles. Tiba-tiba pandangan Herakles menjadi gelap dan ketiga anaknya tampak seperti tiga ekor naga mengerikan yang siap menyerang. Herakles bagai kesetanan melemparkan meja, kursi, apa saja yang bisa diraihnya dan menyerang membabi buta. Dalam kegilaaan sesaat itu, ia membunuh anak-anaknya sendiri dan menghancurkan istana Kreon. Ketika istana Kreon tinggal puing-puing, Ate membuka kerudung yang menutupi mata Herakles. Herakles baru tersadar melihat anak-anaknya yang sudah terbaring kaku. Kreon yang murka mengusir Herakles dari Thebes dan Megara tidak mau menemuinya lagi (Dalam beberapa mitos dikisahkan Herakles juga membunuh Megara).



Dalam kesedihan yang mendalam, Herakles mengasingkan diri dan mengembara sampai negeri Tespia yang diperintah oleh Raja Tespius. Berhari-hari kemudian datanglah utusan dari Mykena membawa berita bahwa Raja Stenelus telah mangkat dan digantikan oleh putranya, Eurystheus. Sekaligus membawa pesan untuk Herakles : sang pahlawan diharuskan mengabdi dan menunaikan 12 tugas berat yang akan mengagungkan nama Eurystheus dan kerajaan Mykena. Demikian titah Eurystheus, putra Stenelus, keturunan Zeus dari garis Perseus. Dalam kebingungan, Herakles pergi bertanya kepada orakel (tempat menanyakan ramalan) di Delphi. Jawaban orakel adalah : ia harus pergi ke Mykena dan mengabdi kepada Eurystheus yang akan memberinya 12 tugas besar, dan setelah semua tugas selesai, dewa-dewa akan mengampuni perbuatan keji Herakles terhadap anak-anaknya. Herakles akhirnya membulatkan diri dan pergi ke Mykena untuk melakukan 12 tugas besar tersebut.



Setelah melewati 12 tahun masa-masa sulit pengabdian kepada Raja Eurystheus, Herakles dibebaskan lalu pergi menuju Kalydon di Aetolia untuk melamar putri Raja Oineus, Deianira yang cantik jelita. Karena begitu banyaknya pemuda yang ingin melamar Deianira, Oeneus mengadakan pertandingan gulat dan pemenangnya akan menikah dengan Deianira. Salah satu pelamar yang datang adalah Ankhelous, dewa sungai, lawan mengerikan yang tak terkalahkan. Saat bertarung, ia bisa mengubah dirinya menjadi ular, lalu menjadi lembu jantan, kemudian menjadi manusia kembali. Tapi biasanya, ia muncul dalam wujud gabungan dari ketiganya, bertubuh ular besar, berlengan dan berkepala manusia dan memiliki tanduk. Dari janggutnya mengalir buih-buih air sebagai tanda ia adalah dewa sungai. Deianira pun lebih baik mati daripada harus menikah dengannya.



Semua pelamar mundur karena tahu takkan mungkin bisa menang melawan makhluk semacam itu, kecuali satu orang. Ya, dialah Herakles, sang pahlawan, yang memutuskan bertanding dengannya. Ankhelous bertarung dengan ganas, ia mengubah dirinya menjadi ular lalu lembu jantan. Tapi Herakles juga tak mudah dikalahkan. Ia membanting sang dewa sungai ke tanah dan mematahkan sebelah tanduknya. Ankhelous menjerit kesakitan dan mengaku kalah.

Herakles akhirnya menikahi Deianira dan hendak membawa istrinya tinggal di Trakhis. Disana memerintah Raja Keix, sahabat Herakles. Istrinya, Alkyone bisa menemani Deianira saat Herakles bepergian. Dalam perjalanan ke Trakhis, mereka harus menyeberangi sungai Evenus. Tiba-tiba muncul kentaurus (makhluk bertubuh setengah manusia-setengah kuda) bernama Nessus yang mau membantu menyeberangkan demi sejumlah uang. Herakles menaikkan Deianira ke punggung Nessus dan ia sendiri berenang menuju tepian.



Sampai di seberang, ternyata Nessus yang licik tidak menurunkan Deianira, malah berusaha melarikan istri Herakles yang sangat cantik itu. Herakles dengan cepat membidikkan anak panahnya yang beracun dan tepat mengenai tubuh si kentaur. Sebelum mati, Nessus yang ingin membalas dendam pada Herakles, berpesan pada Deianira : 'Apabila suatu saat nanti kamu khawatir Herakles akan meninggalkanmu demi wanita lain, saat malam purnama datang, percikkanlah darahku ke baju yang akan dipakai Herakles. Darah kentaurus sangat berkhasiat dan Herakles pasti akan kembali padamu.' Tanpa bertanya, Deianira mengambil botol untuk menampung darah Nessus dan menyimpannya tanpa sepengetahuan Herakles. Herakles dan Deianira akhirnya sampai di Trakhis dan mereka dikaruniai empat orang anak. Salah satunya, yang tertua, bernama Hilus.

Anak-anak Bunda Bumi, para raksasa telah menantang dewa-dewa Olympus. Raksasa ini makhluk yang sangat mengerikan, berambut gimbal, kusut-masai dan kaki mereka berbentuk ular besar. Kekuatannya melebihi para dewa dan jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Apalagi konon mereka kebal terhadap senjata para dewa. Mereka ingin menyingkirkan dewa-dewa dari Olympus dan menggantikan posisinya sebagai penguasa dunia. Saat itulah, dewi Athena, dewi perang dan kebijaksanaan, yang telah banyak membantu Herakles, meminta bantuan pada sang pahlawan. Athena yakin, hanya Herakles satu-satunya yang bisa menyelamatkan para dewa karena walaupun para raksasa itu tidak mempan dilukai senjata para dewa, mereka bisa mati kalau terkena senjata manusia.



Akhirnya perang besar tak terelakkan lagi. Raksasa-raksasa ini menyerbu ke Olympus, menimbun batu-batu besar setinggi gunung dan memporak-porandakan istana para dewa. Zeus dengan hujan halilintarnya memaksa mereka mundur ke Khalkidike di utara, tanah air bangsa raksasa. Namun, pertempuran sengit masih terus berlangsung. Halilintar Zeus menyambar-nyambar di antara langit dan bumi, bunyi gemuruh tak henti-hentinya terdengar dan langit menyala-nyala sepanjang malam dan siang. Dewa-dewa terus bertempur, tapi tak ada tanda-tanda akan berakhir. Di saat-saat genting, putra Zeus yang perkasa terjun ke medan perang. Anak-anak panah Herakles yang beracun melesat ke angkasa dan mebunuh para raksasa. Tujuh raksasa mengejar Aphrodite, dewi kecantikan, tapi Herakles membunuh mereka satu per satu. Para dewa segera bangkit menyerang dan sejak itu raksasa tidak kebal lagi. Raksasa Pallas mati terkena lembing panjang Athena. Hephaistos, dewa pekerja keras, membunuh Klitius dengan tongkat apinya. Dionysos, dewa panen anggur, membunuh Eritus dan empat raksasa dibunuh oleh Hermes, Artemis dan dewi-dewi Takdir. Ares, dewa perang, mundur saat menghadapi Ephialtes, tapi Apollo melukai raksasa itu dan Herakles maju untuk membunuhnya.

Raksasa yang lain, Porphyrion, kini mengejar Hera. Dan Herakles tanpa ragu-ragu menolong sang dewi yang sangat membencinya setengah mati. Dengan anak panah beracun, ia membidik Porphyrion sampai mati. Hera yang terkejut, melirik Herakles dengan malu. Ia tidak bisa memahami sikap mulia sang pahlawan. Andai rencana Hera untuk melenyapkan Herakles berhasil, entah apa yang akan terjadi pada dirinya saat ini. Tiba-tiba sepuluh raksasa menyerang Herakles sekaligus, tapi sang pahlawan tidak gentar. Satu per satu anak panahnya merobohkan mereka semua. Pertempuran sudah mendekati akhir. Tinggal dua raksasa yang tersisa dan mereka melarikan diri. Polybutes dikejar oleh Poseidon, dewa laut, hingga ke pulau Kos. Poseidon membelah gunung di pulau itu dan menimpakannya ke kepala raksasa. Maka pulau kecil Nisiros pun lahir.

Athena memburu Enkeladus, raksasa yang paling ganas, ke seluruh Yunani sampai menyeberang ke Sisilia, dan menimbun pulau itu ke tubuh si raksasa. Tapi Enkeladus tidak mati. Sampai saat ini ia kadang menggeliat dan menggeletar, menimbulkan gempa bumi yang membawa kehancuran. Itulah akibat pertempuran antara para dewa dan raksasa. Dan inilah prestasi tertinggi sang pahlawan sekaligus tindakan yang paling mulia di mata para dewa dan manusia. Dan sejak saat itu Hera tidak pernah mengganggu kehidupan Herakles lagi.

Raja Eritus mempunyai empat anak laki-laki dan seorang anak perempuan, Iole. Tetapi sejak istrinya meninggal ia tidak ingin anak gadisnya menikah dan tetap bersamanya hingga tua nanti. Dan ketika Herakles menemuinya, ia mengajukan syarat yang tidak akan mungkin bisa dilakukan oleh para peminang putrinya, yaitu mengalahkannya dalam perlombaan memanah. Eritus diajar memanah oleh Dewa Apollo, yang anak panahnya tak pernah luput dari sasaran, sehingga ia begitu sesumbar takkan ada yang akan pernah mengalahkannya. Tetapi Herakles mengalahkannya, dan juga keempat putranya. Marah dan kecewa atas kekalahannya, Eritus mengingkari janji untuk menyerahkan putrinya. Ia menghina Herakles dan mengusirnya pergi. Herakles memilih pergi tapi ia tak akan melupakan penghinaan Eritus dan bersumpah demi Zeus suatu hari nanti akan membalasnya.

Beberapa waktu kemudian, Herakles memimpin ekspedisi untuk menyerang Oekalia bersama pemuda-pemuda yang gagah berani. Oekhalia ditaklukkan, dan Eritus, si pembatal sumpah, tewas terbunuh bersama keempat putranya. Kemudian Herakles mengirim beberapa tawanan pulang ke Trakhis untuk menemui Deianira, dipimpin Likhas orang kepercayaannya. Deianira melihat di antara mereka, ada seorang wanita cantik, muda dan menggairahkan, yang bersikap dan berpakaian bak putri raja. Ia bertanya kepada Likhas, siapa wanita itu, tapi Likhas menggeleng tidak tahu. Dari tawanan lainnya, akhirnya diketahui wanita itu adalah Iole, putri Eritus. Dan tiba-tiba kecemburuan menyergap hati Deianira yang takut Herakles akan menikahi Iole yang lebih muda dan cantik. Tidak ada satupun mitos yang mengisahkan Herakles masih mencintai Iole atau tidak. Entah kecurigaan Deianira benar atau salah. Karena begitu dipujanya sang pahlawan, hingga tak seorang pun mau mengungkapkan kesalahan kecil yang mungkin dilakukannya.

Tapi rasa cemburu adalah penasihat yang buruk, dan Deianira langsung teringat pada darah Nessus Kentaurus yang konon berkhasiat untuk memepertahankan cinta sang suami. Di malam bulan purnama yang bersinar penuh, Deianira memerciki baju yang dibuatnya untuk Herakles dengan darah Nessus. O, wanita malang, tidakkah engkau tahu darah itu bercampur racun dari anak panah Herakles, yang sebelumnya telah dibasuh dengan darah hydra, bisa ular yang paling mematikan tidak hanya di seluruh Yunani, bahkan di seluruh dunia? Setelah selesai, Deianira memasukkan baju itu ke dalam peti dan menyuruh Likhas untuk menemui Herakles dan berpesan : 'Di dalam peti ini terdapat baju yang kutenun dengan tanganku sendiri. Katakan padanya agar segera mengenakan baju ini bila ingin melakukan persembahan untuk Zeus.' Likhas segera berangkat menemui Herakles.

Keesokan harinya, Deianira melihat pemandangan yang hampir membuatnya gila. Di halaman, di tempat ia memerciki darah Nessus ke baju Herakles, bebatuan dan rerumputan berubah warna menjadi kebiruan. Dan saat sinar matahari menyentuhnya, darah yang bertetesan di atasnya mulai mendidih dan menggelegak. Saat itu ia baru menyadari, Nessus ternyata ingin membunuh Herakles! Langsung ia berlari memanggil Hilus, putra sulungnya, "Segera lari ke Oekhalia, dan jangan berhenti sedetik pun! Jangan sampai ayahmu memakai baju yang kukirimkan, karena baju itu beracun!" Hilus yang terkejut langsung berlari secepat angin ke Oekhalia. Di saat yang sama, di Oekhalia, Herakles sedang bersiap-siap melakukan persembahan untuk Zeus pagi-pagi sekali. Ia dengan sukacita memandang baju yang dikirimkan istri tercintanya dan mengenakannya dengan penuh rasa bangga. Baju yang ditenun dengan tangan-tangan istrinya sendiri. Saat matahari perlahan naik, racun yang berada dalam baju itu mulai menghangat...

"Lepaskan baju itu ayah! Baju itu beracun!", seseorang tiba-tiba berteriak. Itu suara Hilus, dan ia langsung pingsan karena kelelahan. Herakles tersadar, tapi sudah terlambat! Ia mencoba merobek bajunya, tapi sia-sia. Baju itu telah melekat ke kulitnya, dan rasa sakit yang ditimbulkan darah Nessus sangat dahsyat. Begitu mengerikan racun dari bisa hydra yang telah meresap itu, hingga sang pahlawan menjerit-jerit dan bergulingan di atas tanah sambil merobek-robek kulitnya sendiri. Permintaannya untuk pulang ke Trakhis, agar Deianira melihat hasil perbuatannya sendiri, segera dipenuhi. Sesampainya di sana, Hilus mencari ibunya dan menceritakan apa yang dilihatnya. Deianira menjerit menyayat hati dan masuk kembali ke dalam kamar. Air matanya tak henti-hentinya mengalir, dan tiba-tiba tangisannya terhenti. Hilus yang bergegas masuk, menemui ibunya telah tewas bersimbah darah. Deianira bunuh diri dengan rasa penyesalan yang mendalam.

Di saat-saat terakhir, Herakles meminta untuk disemayamkan di puncak Gunung Oeta. Ia juga berpesan kepada Hilus untuk merawat adik-adiknya dan bila ia dewasa kelak, untuk menikahi Iole. Di puncak Gunung Oeta, Herakles memerintahkan agar tubuhnya segera dibakar. Tapi tak seorang pun yang tega untuk melakukannya. Siapa yang sanggup membakar sang pahlawan agung itu hidup-hidup, walaupun bisa membebaskannya dari rasa sakit yang amat sangat? Akhirnya maju seorang pemanah ulung, Philoktetes, yang iba pada penderitaan Herakles, dan bersedia menyalakan api untuknya. Perlahan-lahan api mulai melahap kayu dimana tubuh Herakles dibaringkan...

Sampai disinikah akhir kisah dari Herakles, pahlawan besar Yunani? Belum, paling tidak menurut mitologi inilah akhir kisah yang sebenarnya...Tepat sebelum nyala api menyentuh tubuh sang pahlawan, tiba-tiba langit terbelah oleh sambaran halilintar Zeus dan seluruh alam menjadi terang-benderang. Dari langit meluncur sebuah kereta yang ditarik empat ekor kuda bersayap yang dikendarai oleh Athena dan Hermes. Peri-peri hutan yang turut serta, membawa kendi berisi air untuk memadamkan api.



Athena dan Hermes mengangkat Herakles berdiri, menyembuhkannya dari racun, dan menempatkannya di kereta. Dalam sekejap mata, kuda-kuda itu mengepakkan sayap mereka dan kembali meluncur ke angkasa membawa Herakles menuju istana dewa-dewa yang berkilauan. Disana Herakles disambut oleh semua dewa, termasuk Zeus dan Hera. Hera berdamai dengan Herakles dan memanggil putrinya, Hebe (baca : Ivi) untuk menyajikan nektar (makanan abadi para dewa) bagi dewa baru itu. Herakles akhirnya menikah dengan Hebe dan hidup bahagia di Olympus selamanya.

Prayudi~Greek mythology reteller
http://achilles79.multiply.com